Sabtu, 23 April 2016

Everton Tak Pantas Kalah dari United!

Everton Tak Pantas Kalah dari United!

Roberto Martinez / foto: BBC

LONDON – Everton dipastikan tersingkir dari FA Cup setelah kalah dari Manchester United. Manajer The Toffees, Roberto Martinez pun tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Manajer asal Spanyol itu mengklaim kalau timnya bermain lebih baik dan tak pantas tersingkir.
Dalam laga semifinal di Stadion Wembley, Minggu (24/4/2016) dini hari WIB, Everton takluk dengan skor 1-2. Ross Barkley dan kolega harus menelan pil pahit setelah Anthony Martial mencetak gol kemenagan United di injury time paruh kedua.
“Ini adalah hasil yang sulit diterima. Kami sedikit lambat di babak pertama, tapi kami mencetak gol balasan di paruh kedua. Kebobolan di injury timemerupakan pukulan telak yang tak pantas untuk siapapun,” keluh Martinez kepada BBC Sport, Minggu (24/4/2016).

“Semakin lama laga berjalan, semakin besar peluang yang kami dapat. Pertandingan berjalan sesuai keinginan kami, peluang terus datang dan saya rasa kami tim yang lebih kuat,” terangnya.
“Kalah di semifinal itu sulit karena rasanya ini sangat tidak layak. Kami menciptakan peluang dan di babak kedua kami tim yang lebih baik,” tukas eks manajer Wigan Athletic tersebut.

Zidane Puji Penampilan Anak Didiknya

Zidane Puji Penampilan Anak Didiknya

Real Madrid (Foto: Reuters)

MADRID – Real Madrid berhasil menaklukkan Rayo Vallecano melalui pertandingan dramatis. Skuad asuhan Zinedine Zidane tersebut berhasil memetik kemenangan 3-2 di Campo de FĂștbol de Vallecas, Sabtu 23 April 2016 malam WIB.
Sempat tertinggal 2-1 hingga interval pertama ternyata tidak menjatuhkan mental Madrid. Los Blancos –julukan Madrid- berhasil membalik kedudukan melalui tandukkan langsung Lucas dan tendangan keras Bale di babak kedua.
Zidane tak memungkiri bahwa anak didiknya bermain sangat buruk di babak pertama. Meski begitu, ia senang anak asuhnya tersebut mampu kembali bangkit.

“Selama pertandingan berlangsung, kami memulai laga dengan buruk dan mengakhirinya dengan sangat baik. Namun saya senang melihat penampilan kami. Ini adalah laga yang tidak mudah karena kami memulainya dengan ketertinggalan 0-2,” ujar Zidane, seperti dikutip dari laman resmi Real Madrid, Minggu (24/4/2016).
“Ini adalah laga yang sulit dan mereka adalah lawan yang sulit pula. Namun ini adalah pertandingan 90 menit. Kami berhasil kembali bangkit dan memetik hasil manis,” pungkas pelatih berkepala plontos itu.

Suarez Jadi Dosa Terbesar Wenger untuk Arsenal

Suarez Jadi Dosa Terbesar Wenger untuk Arsenal

Luis Suarez (Foto: REUTERS)


LONDON – Manajer Arsenal, Arsene Wenger, memang sedang mendapatkan banyak hujatan dari berbagai kalangan. Bahkan para pendukungThe Gunners ramai-ramai menyuarakan permintaan agar Wenger mundur dari jabatan manajer klub kesayang mereka.
Kekecewaan tersebut sebenarnya bukan tanpa alasan yang jelas. Sebab, Arsenal memang melakoni kampanye mereka di musim 2015-2016 dengan sejumlah hasil buruk. Bahkan Theo Walcott dan kolega hampir dipastikan bakal menutup musim tanpa meraih satu pun gelar.
Melihat kondisi tersebut lantas mendapatkan komentar dari salah satu pemain legendaris Liverpool, Jamie Carragher. Ia mengatakan bahwa kesalahan terbesar Wenger sebagai manajer adalah ketidakseriusannya memboyong Luis Suarez di musim panas 2013. Padahal pada saat itu, kans Arsenal untuk bisa mendaratkan El Pistolero terbuka sangat lebar.
“Jika Arsene Wenger melihat kebelakang, seberapa besar penyesalannya tidak menggunakan uangnya? Pada bulan Juli 2013 ketika Arsenal mengejar Luis Suarez,” ucap Carragher, seperti disadur dari The Guardian,Minggu (24/4/2016).

“Anda bisa bayangkan sendiri seberapa besar perbedaan yang terjadi jika mereka memberikan penawaran yang layak untuk Liverpool (untuk bisa memboyong Suarez) pada saat itu,” sambung mantan personel Timnas Inggris tersebut.
“Jika anda sekalian melihat 20 tahun perjalanan Wenger di sepakbola Inggris, ada banyak momen-momen indah. Namun pada Juli 2013 membuang kesempatan besar mendapatkan Suarez. Saya rasa itu adalah kesalahan terbesar Wenger sebagai manajer,” tuntas pria berusia 38 tahun itu.

Bale Sukses Buat Zizou Terpukau

Bale Sukses Buat Zizou Terpukau

Gareth Bale (Foto: Reuters)

MADRID – Gareth Bale berhasil menjadi pahlawan saat Real Madrid bertandang ke markas Rayo Vallecano pada Sabtu, 23 April 2016 malam WIB. Pemain asal Wales tersebut berhasil menyumbangkan dua gol di laga tersebut.
Entrenador Madrid, Zinedine Zidane mengaku terpukau dengan penampilan Bale. Menurutnya, pesepakbola 26 tahun itu tampil sangat luar biasa.
“Saya sangat senang dengan penampilannya. Dia mampu tampil sangat berbeda. Bale tampil dengan sangat fenomenal. Saya senang melihatnya tampil dengan stamina maksimal,” ujar Zidane, seperti dikutip dari laman resmi Real Madrid, Minggu (24/4/2016).

Pelatih asal Prancis tersebut menambahkan bahwa dirinya akan memberikan waktu istirahat kepada Bale. Pada laga selanjutnya, Madrid akan berhadapan dengan Manchester City pada leg pertama babak semifinal Liga Champions, Rabu, 27 April 2016 dini hari WIB.
“Kini ia membutuhkan instirahat untuk mempersiapkan laga selanjutnya. Ia berhasil menyelesaikan tugasnya dengan sangat baik. Dia tampil sangat memukau,” pungkasnya.

United Menang, Van Gaal Tak Sepenuhnya Puas

United Menang, Van Gaal Tak Sepenuhnya Puas

foto: Sky Sports


LONDON – Arsitek Manchester United, Louis van Gaal, mengaku senang setelah Setan Merah mampu mengatasi perlawanan Everton dan lolos ke partai puncak FA Cup. Meski demikian, sang meneer tak sepenuhnya puas. Ia mengkritisi kinerja wasit Anthony Taylor yang memimpin laga tersebut.
Seperti diketahui, United mampu melaju ke final setelah mengalahkan Everton secara dramatis dengan skor 2-1 pada partai semifinal di Wembley, Minggu (24/4/2016) dini hari WIB.

Manchester Merah sempat unggul lebih dahulu lewat gol Marouane Fellaini. Everton sendiri memiliki kans untuk menyamakan kedudukan di awal babak kedua lewat penalti Romelu Lukaku, namun David De Gea dengan gemilang mampu menepisnya.

The Toffees sakhirnya mampu menyamakan kedudukan pada menit 75 melalui gol bunuh diri Chris Smalling. Namun, United akhirnya memastikan kemenangan lewat gol Anthony Martial di masa injury time.

Jumat, 22 April 2016

Pellegrini : Wajar Bila ManCity Ingin Dilatih Guardiola

Pellegrini : Wajar Bila ManCity Ingin Dilatih Guardiola
Pellegrini : Wajar Bila ManCity Ingin Dilatih Guardiola


VIVA.co.id – Manajer Manchester, Manuel Pellegrini, menerima keputusan manajemen yang memutus kontraknya di akhir musim nanti. Sebab, tim mana yang tak ingin ditukangi oleh pelatih sekelas Josep Guardiola.
Pada pertengahan musim lalu, The Citizens menyatakan telah mengontrak Guardiola untuk musim mendatang. Keputusan tersebut tak lepas dari pembicaraan klub dengan pelatih asal Spanyol tersebut sejak 2012.
Tetapi, Guardiola lebih memilih menangani Bayern Munich, usai meninggalkan Barcelona. Hingga akhirnya, ManCity berhasil mendapatkan tanda tangan pelatih berusia 45 tahun itu dan akan mulai melatih pada Juni nanti.
Manajer asal Chile itu membantah bila kedatangan Guardiola tengah memecah konsentrasi pemainnya, hingga kans untuk juara Premier League jadi lebih kecil. Pellegrini menilai terkadang waktunya pemain mengalami penurunan konsentrasi.

"Tidak sama sekali. Dari awal, ketika Pep diumumkan akan datang ke Inggris, manajemen tahu bahwa saya tidak boleh bertindak bodoh. Semua orang tahu bahwa ia akan datang ke sini. Anda bisa menilai, apakah itu tindakan yang tepat, atau tidak dari klub, di akhir musim nanti. Yang penting, sekarang adalah bagaimana kami menutup musim ini dengan baik," kata Pellegrini, dilansirMarca.
"Saya tidak suka mencari alasan. Sebagai pelatih, mudah untuk mengatakan hal-hal tertentu dan tidak bertanggung jawab. Saya tidak suka ini. Namun, kadang memang ada fase di mana seorang pemain tidak bisa fokus 100 persen terhadap apa yang ada di pikiran mereka,” sambungnya.
Perihal ManCity yang memilih Guardiola, Pellegrini coba memakluminya. Terlebih, dia juga menyadari belum bisa memberikan banyak trofi kepada Sergio Aguero dan kawan-kawan selama menukangi ManCity.
"Klub selalu ingin bekerja dengan Guardiola, dan itu logis, karena hubungan yang mereka miliki dengan Barcelona. Pep tengah tersedia, karena kontraknya habis, dan wajar jika mereka merekrutnya. Jika saya sudah memenangkan dua gelar Liga Champions dan dua trofi Premier League, posisi Guardiola akan sama,” katanya. (asp)

Ranieri Kini Bernafsu Bawa Leicester Juara

Ranieri Kini Bernafsu Bawa Leicester Juara
Ranieri Kini Bernafsu Bawa Leicester Juara


VIVA.co.id – Manajer Leicester City, Claudio Ranieri, akhirnya mengakui jika dia bernafsu membawa timnya menajdji juara Premier League. Sebelumnya, The Tinkerman beberapa kali merendah, dan menyebut tak menargetkan gelar juara.
Leicester berpeluang besar merebut titel Liga Inggris untu kali pertama sepanjang sejarah. Padahal, musim lalu The Foxes berjuang keras menghindari degradasi.
Leicester sudah mengantongi tiket ke Liga Champions musim depan. Dan, Ranieri enggan menyia-nyiakan kesempatan menjadi juara yang sudah di depan mata.
"Kami berada di Liga Champions. Itu fantastis. Selamat untuk semua orang, fans, staf, dan juga pemain," kata Ranieri seperti dilansir Soccerway.
"Ini merupakan pencapaian fantastis dan sekarang kami berupaya merebut gelar. Tinggal itu target yang tersisa," lanjut pelatih berkebangsaan Italia ini.

Leicester saat ini menempati puncak klasemen dengan 73 poin dari 34 pertandingan. Menyisakan 4 pertandingan tersisa, Leicester unggul 5 poin dari Tottenham Hotspur di urutan 2.
"Saya sudah berbicara kepada para pemain. Sekarang, momen yang tepat untuk maju. Saya percaya diri. Saya pria yang berpikir positif. Jika kami memenangkan gelar, itu akan terasa luar biasa," ucap Ranieri.
"Jika Spurs finis di atas kami, saya akan mengucapkan selamat. Tapi, saya lebih memilih untuk berada 5 poin di atas mereka," lanjut dia.
Jika bisa menjadi juara, Ranieri akan melepas julukan Mr Runner-up. Sebelumnya, dia hanya mampu menjadi runner-up liga bersama Chelsea, Juventus, AS Roma, dan AS Monaco.

Jelang Kembali ke Anfield, Benitez Penuh Percaya Diri

Jelang Kembali ke Anfield, Benitez Penuh Percaya Diri
Jelang Kembali ke Anfield, Benitez Penuh Percaya Diri

VIVA.co.id – Laga emosional akan dihadapi manajer Newcastle United Rafael Benitez, Sabtu 23 April 2016. Manajer berkebangsaan Spanyol ini bakal bertandang ke Anfield, melawan mantan klubnya, Liverpool.
Benitez pernah melatih Liverpool pada 2004 hingga 2010. Dia cukup sukses di Anfield dengan beragam gelar. Salah satunya adalah Liga Champions 2004-05, usai mengalahkan AC Milan di final lewat pertandingan yang sangat dramatis.
Jelang laga ini Benitez begitu percaya diri. Terlebih, usai membawa Newcastle merebut 4 poin di 2 laga terakhir.
"Kami harus percaya diri. Saya sangat senang dengan reaksi tim dalam dua pertandingan terakhir. Dengan intensitas, karekter, dan gairah di lapangan, para pemain menunjukkan rasa percaya diri dan saya harap semua orang merasakan hal yang sama," ucap Benitez seperti dilansir Soccerway.

"Sebagai tim, kami harus bekerja keras dalam menyerang dan bertahan. Liverpool mencetak banyak gol, tapi kami datang ke sana untuk menang. Kami harus tetap bersama-sama," tegas pelatih 56 tahun ini.
Newcastle sangat membutuhkan poin demi misi lolos dari degradasi. The Magpies masih terpuruk di urutan 19 dengan 29 poin dari 34 pertandingan, tertinggal 2 poin dari Norwich City di zona aman. 
"Saya harap penerimaan yang baik dari fans Liverpool. Hubungan saya dengan kota ini begitu fantastis. Keluarga saya tinggal di sana dan kami punya dasar untuk membantu orang lain. Namun, kami akan mencoba merebut 3 poin," ucap Benitez.

Anfield Siap Sambut Benitez, Sang 'Kawan Lama'

Anfield Siap Sambut Benitez, Sang 'Kawan Lama'
Anfield Siap Sambut Benitez, Sang 'Kawan Lama'


VIVA.co.id – Manajer Liverpool, Juergen Klopp yakin publik Anfield akan memberikan sambutan meriah kepada manajer Newcastle United, Rafael Benitez. Liverpool dan Newcastle bakal bertemu dalam lanjutan Premier League, Sabtu 23 April 2016.
Benitez pernah mengalami masa keemasan bersama Liverpool. Pelatih asal Spanyol ini mempersembahkan gelar Liga Champions 2005 dan Piala FA, setahun kemudian.
"Saya kenal dia. Saya suka Rafa. Dia manajer yang sangat sukses dan pria yang baik. Saya akan menyapa pada kawan lama," kata Klopp seperti dilansir Soccerway.

"Namanya masih ada di sekitar sini. Tak ada yang melupakan momen-momen indah dia di sini. Bagaimana perasaan Anda saat itu," lanjut manajer asal Jerman ini.
Klopp sadar Newcastle bisa jadi lawan yang sulit. Meski tengah berjuang menghindari degradasi, The Magpies mampu menahan imbang Manchester City 1-1, pertengahan pekan lalu.
"Mereka tak terlihat sebagai tim yang bakal terdegradasi. Itu menunjukkan begtu ketatnya liga ini. Hanya salah satu dari mereka, Sunderland, atau Norwich City yang bisa bertahan," ucap Klopp.
"Kami harus benar-benar fit di laga ini. Kami sudah melihatnya dalam duel kontra ManCity. Newcastle benar-benar tampil mengesankan, panas, dan bergairah. Mereka berjuang untuk bertahan di liga. Dan kami harus melawannya," lanjut mantan pelatih Borussia Dortmund ini.

Leicester Kehilangan Vardy, Manajer Spurs Tersenyum

Leicester Kehilangan Vardy, Manajer Spurs Tersenyum
Leicester Kehilangan Vardy, Manajer Spurs Tersenyum

VIVA.co.id – Misi Leicester City untuk meraih gelar Premier League musim ini mendapat ganjalan. The Foxes harus kehilangan striker andalan, Jamie Vardy setidaknya untuk 2 laga ke depan.
Vardy menerima kartu merah saat melawan West Ham United, akhir pekan lalu. Tak puas dengan keputusan wasit Jonathan Moss, pemain internasional Inggris ini meluapkan kekecewaan dengan menunjuk-nunjuk sang wasit.
Akibat aksi ini, vardy harus absen saat melawan Swansea City. Dia juga kemungkinan mendapatkan hukuman tambahan, dan belum bisa tampil di laga kontra Manchester United.
Kondisi ini membuat rival Leicester dalam perburuan gelar, Tottenham Hotspur merasa senang. Manajer Spurs, Mauricio Pochettino menilai kekuatan The Foxes bakal berkurang tanpa adanya Vardy.
"Saya rasa itu akan berdampak besar bagi Leicester, karena Vardy merupakan salah satu pemain terbaik di Premier League," kata Pochettino seperti dilansir Soccerway.
"Namun, dalam skuad mereka ada pemain yang sangat bagus dan mereka ada di posisi yang layak. Vardy adalah salah satu striker terbaik, tapi saya rasa mereka punya pemain yang berbeda," lanjut pelatih asal Argentina ini.

Leicester akan menjamu Swansea City di King Power Stadium, Minggu 24 April 2016. Sementara itu, Tottenham baru tampil di hari Senin atau Selasa dini hari WIB, melawan West Bromwich Albion.
"Saya senang dengan apa yang kami hadapi saat ini. Kami bermain setelah tim lain tampil, di hari Senin. Kami harus menerima itu. Kami tahu ini sepakbola, tapi ada juga urusan bisnis," ucap Pochettino.
Leicester saat ini menempati puncak klasemen dengan 73 poin dari 34 pertandingan. Menyisakan 4 pertandingan tersisa, Leicester unggul 5poin dari Tottenham Hotspur di urutan 2.

Chelsea Sediakan Rp1,7 Triliun untuk Duo Everton

Chelsea Sediakan Rp1,7 Triliun untuk Duo Everton

Lukaku terus dikejar Chelsea. (Foto: REUTERS/Carl Recine)

LONDON – Antonio Conte resmi akan menangani Chelsea per musim 2016-2017. Beberapa pemain berkualitas diisukan akan dibawa allenatore berusia 46 tahun itu ke Stamford Bridge.
Dari sekian banyak pemain yang diisukan akan diboyong Conte, duo Everton yakni John Stones dan Romelu Lukaku menjadi yang terdepan. Seperti diberitakan Daily Star, Jumat (22/4/2016), Chelsea bahkan rela menyediakan 90 juta pounds atau sekira Rp1,7 triliun untuk memboyong keduanya.

Tak heran Stones dan Lukaku menjadi buruan The Blues –julukan Chelsea. Bersama The Toffees –julukan Everton– musim ini, Stones menjadi temboh kukuh di lini belakang klub asuhan Roberto Martinez.
Berkat kemampuan memenangi duel sebesar 64 persen dengan lawan-lawannya, Stones pun dipanggil ke Timnas Inggris. Sementara Lukaku muncul sebagai salah satu penyerang tajam di Premier League musim ini.
Dari 33 pertandingan Premier League, penyerang berpaspor Belgia mampu mengemas 18 gol. Catatan 18 gol bahkan melebihi raiha empat penyerang Chelsea musim ini yang hanya mendulang 14 gol. Dengan perincian Diego Costa 11 gol, Alexandre Pato (1), Loic Remy (1) dan Radamel Falcao (1).

Lorenzo Takkan Diperlakukan Istimewa di Ducati

Lorenzo Takkan Diperlakukan Istimewa di Ducati

Jorge Lorenzo (foto: Reuters)


JEREZ – Bos Ducati Corse, Luigi “Gigi” Dall’Igna, menyatakan timnya tidak akan memperlakukan Jorge Lorenzo secara khusus saat sang rider tiba pada musim depan. Tidak ada status “pembalap utama” di tim asal Bologna, Italia, tersebut.
Ducati mengumumkan perekrutan Lorenzo untuk musim 2017 dan 2018 pada Senin 18 April 2016. Hengkangnya pembalap berjuluk X-Fuera tersebut ditengarai akibat polemik dengan Valentino Rossi di Movistar Yamaha.
Berstatus juara dunia, Lorenzo diprediksi akan diistimewakan saat nanti bersama Ducati. Akan tetapi, klaim tersebut dibantah oleh Dall’Igna.

“Sepanjang karier, saya tidak ingin memberikan kesempatan hanya kepada satu pembalap untuk memenangi MotoGP. Saya harus berpikir untuk memberikan yang materi terbaik untuk kedua pembalap saya,” urai Dall’Igna, seperti dilansir Crash, Jumat (22/4/2016).
“Tentunya, apabila salah satu dari mereka meraih hasil terbaik ketimbang pembalap lainnya, saya harus membantu dia mencapai target. Tapi, sejak awal musim dan paruh pertama, saya tidak ingin memberikan hal-hal terbaik untuk satu pembalap tertentu,” jelasnya.

Soccerpedia: Rekor Pertemuan Fiorentina vs Juventus di Artemio Franchi

Soccerpedia: Rekor Pertemuan Fiorentina vs Juventus di Artemio Franchi

Juve dominan di Artemio Franchi. (Foto: AFP)

JUVENTUS di ambang menjadi kampiun Serie A 2015-2016. Sempat terseok-seok di 10 pekan awal, Bianconeri menggila di 24 pertandingan selanjutnya dan kini hanya membutuhkan tiga poin tambahan untuk meraih trofi scudetto ke-32 atau kelima secara beruntun.
Juve dapat memastikan trofi scudetto dalam genggaman ketika klub asuhan Massimiliano Allegri bertandang ke markas Fiorentina di Stadion Artemio Franchi pada Senin 25 April 2016 dini hari WIB. Jika melihat catatan 10 pertemuan terakhir kedua tim di Artemio Franchi, Juve berpeluang berjaya pada pertandingan nanti.
Bagaimana tidak, Juve berhasil meraih empat kemenangan, lima hasil imbang dan hanya satu kali di periode tersebut. Terakhir kali Juve meraih kemenangan di Artemio Franchi pada ajang semifinal Coppa Italia 2014-2015.

Saat itu Juve berhasil menang dengan skor 3-0 lewat gol-gol dari Alessandro Matri, Roberto Pereyra dan Leonard Bonucci. Sementara La Viola –julukan Fiorentina– sudah cukup lama tidak mengalahkan Juventus di kandangnya.
Kejadian terakhir terjadi giornata delapan Serie A 2013-2014. Saat itu Fiorentina yang masih dilatih Vincenzo Montella berhasil menang 4-2.
Selain rekor pertemuan di Artemio Franchi, ada satu hal yang membuat Juve lebih layak memenangi laga nanti yakni kondisi terkini kedua tim. Dalam 10 laga terakhir Serie A, Juve meraih sembilan kemenangan dan satu hasil imbang. Sementara itu Fiorentina hanya meraih tiga kemenangan, empat imbang dan tiga kalah dalam periode yang sama.

Peluang Ronaldo Main Kontra Vallecano Ada di Tangan Zidane

Peluang Ronaldo Main Kontra Vallecano Ada di Tangan Zidane

Ronaldo belum tentu main. (Foto: REUTERS/Juan Medina)

MADRID – Fullback Real Madrid, Alvaro Arbeloa, tak mencemaskan masalah hamstring yang dialami rekannya, Cristiano Ronaldo. Meski yakin Ronaldo tidak terkena cedera, Arbeloa tak mengetahui soal kemungkinan pesepakbola berjuluk CR7 merumput saat Madrid bertandang ke markas Rayo Vallecano di lanjutan La Liga jornada 35, Sabtu 23 April 2016 malam WIB.
Arbeloa menilai semua keputusan ada di tangan pelatih Zinedine Zidane. Sebab Zizou–sapaan akrab Zidane–lebih mengetahui kondisi terkini anak asuhnya.
Sebelumnya, Zizou sempat ingin mencadangkan Ronaldo di beberapa pertandingan. Pelatih berpaspor Prancis itu dikenal sebagai sosok yang mengagungkan pola rotasi pemain.

Namun, rotasi pemain tidak berlaku bagi Ronaldo. Zizou pernah mengaku ingin mengistirahatkan mantan kekasih model Irina Shayk tersebut. Namun, Ronaldo selalu ingin bermain dan memberikan yang terbaik bagi Los Blancos–julukan Madrid.
Karena itu, peluang main tidaknya Ronaldo kontra Vallecano ada di tangan Zizou. Apalagi pada Rabu 27 April 2016 dini hari WIB Madrid akan bertamu ke markas Manchester City di semifinal Liga Champions. Melihat kondisi tersebut, bukan tak mungkin Ronaldo akan dicadangkan di laga kontra Vallecano sebelum tampil di laga versus The Citizens–julukan City.
“Keputusan Ronaldo akan bermain atau tidak ada di tangan Zidane,” jelas Arbeloa mengutip dari Goal, Jumat (22/4/2016).

Kapten Madrid Ngaku Pernah Didekati United

Kapten Madrid NgakuPernah Didekati United

Ramos ngaku pernah didekati United. (Foto: REUTERS/Youssef Boudlal)

MADRID – Kapten Real Madrid, Sergio Ramos, mengaku pernah didekati Manchester United pada bursa transfer musim panas 2015. Namun karena kecintaan kepada Madrid, Ramos menolak pinangan klub tersukses di ajang Premier League tersebut.
Pada bursa transfer musim panas 2015, Ramos memang diisukan merapat ke Red Devils –julukan United. Pemain berpaspor Spanyol ditengarai tak lagi betah membela Los Blancos.
Tak ingin sang kapten meninggalkan tim, Presiden Madrid yakni Florentino Perez bahkan terbang ke China untuk membujuk Ramos agar tak hengkang ke United. Saat itu, Madrid tengah mengadakan tur pramusim di negara kawasan Asia Timur tersebut.

Beruntung, bujukan Perez membuahkan hasil. Ramos mau bertahan dan bahkan menandatangani perpanjangan kontrak bersama klub peraih 10 trofi Liga Champions tersebut. Saat ini kontrak Ramos bersama Madrid hingga 30 Juni 2020.
“Ada tawaran dari United. Saya sempat berpikiran untuk pindah, namun Real Madrid tetap prioritas saya. Tidak ada alasan ekonomi (gaji) di dalamnya,” tegas Ramos mengutip dari Goal, Jumat (22/4/2016).

Sabtu, 16 April 2016

Para Pemain Arsenal Tak Bisa Bertahan

Para pemain Arsenal (Foto: Glyn Kirk/AFP)

AMSTERDAM – Arsenal melakoni kampanye mereka di musim 2015-2016 dengan sejumlah hasil yang jauh dari kata memuaskan. Bahkan, The Gunners berpeluang besar untuk menyudahi musim ini tanpa meraih satu pun gelar bergengsi.
Setelah tersingkir dari ajang Capital One Cup, Liga Champions serta FA Cup, praktis hanya Premier League jadi satu-satunya gelar tersisa yang bisa diraih Arsenal. Akan tetapi, untuk meraih titel itu pun juga terasa sangat berat untuk skuad arahan Arsene Wenger tersebut.
Melihat kondisi tersebut lantas mendapatkan tanggapan dari salah satu penyerang legendaris mereka yakni Dennis Bergkamp. Pria berkebangsaan Belanda itu memberikan kritikan terhadap ketidakmampuan para pemain Arsenal dalam menjaga area pertahanan mereka sendiri.

“Arsenal memiliki skuad yang sangat positif saat ini. Mereka mempunyai banyak pemain luar biasa dan mereka harusnya bisa memenangkan Premier League. Namun, kendala terbesar mereka adalah ada dalam lini pertahanan,” ucap Bergkamp, seperti dilansir Mirrors, Minggu (17/4/2016).
“Mereka harusnya bisa jadi juara. Akan tetapi, kadang tim harus memberikan reaksi usai mereka tertinggal satu atau dua gol, itu terjadi terlalu sering,” sambung pemain Arsenal medio 1995 hingga 2006 tersebut.
“Pada saat ini, Anda tidak bisa terus kehilangan poin. Tim selalu mengalami penurunan di November, namun kali ini penurunan mereka selalu terjadi di paruh kedua. Hal tersebut tidak sering terjadi di era kami,” tuntas pria berusia 46 tahun itu.

Legenda Cibir Semangat Para Pemain Arsenal

Para pemain Arsenal (Foto: Dylan Martinez/REUTERS)

AMSTERDAM  Arsenal melakoni kampanye mereka di musim 2015-2016 dengan sejumlah hasil yang jauh dari kata memuaskan. Bahkan, The Gunners berpeluang besar untuk menyudahi musim ini tanpa meraih satu pun gelar bergengsi.
Setelah tersingkir dari ajang Capital One Cup, Liga Champions serta FA Cup, praktis hanya Premier League jadi satu-satunya gelar tersisa yang bisa diraih Arsenal. Akan tetapi, untuk meraih titel itu pun juga terasa sangat berat untuk skuad arahan Arsene Wenger tersebut.
Dennis Bergkamp selaku salah satu pemain legendaris Arsenal coba memberikan sedikit penilaiannya terhadap performa mantan klubnya tersebut. Ia mempertanyakan semangat juang yang dimiliki oleh seluruh pemain Arsenal saat ini.
“Di Belanda, kami mengatakan bahwa Anda harus hidup seperti biarawan. Anda fokus pada pekerjaan, pulang, makan, menonton TV, tidur. Bangun, latihan, dan hanya hidup untuk sepakbola,” ungkap Bergkamp, seperti dilansir dari Mirrors, Minggu (17/4/2016).


“Bagi beberapa orang, itu lebih sulit, tetapi akan ada banyak hal hebat di akhir nanti. Kadang saya tidak melihat Arsenal memiliki itu. Namun begitu anda meraih sukses, maka anda tahu bagaimana cara melakukannya. Jika anda tahu, menang akan lebih mudah,” sambung pria berusia 46 tahun itu.
“Pada saat mereka memenangkan FA Cup, mereka ada dalam momen yang positif, sehingga mampu menjuarainya lagi di musim berikutnya. Sekarang, mereka harus bisa membuktikan itu sekali lagi,” tutup mantan personel Timnas Belanda di Piala Dunia 1998 itu.

Adebayor Bakal Jadi Ancaman Nyata bagi The Gunners

foto: REUTERS

LONDON – Manajer Crystal Palace, Alan Pardew, mengungkapkan bahwa Arsenal pantas khawatir dengan keberadaan Emmanuel Adebayor dalam timnya. Hal ini diungkapkan Pardew jelang lawan The Eagles –julukan Palace– ke Emirates Stadium yang merupakan markas Arsenal dalam lanutan Premier League 2015-2016, Minggu (17/4/2016).
“Di dalam dan di sekitar tim, Adebayor sudah luar biasa. Dia punya pengalaman yang membantu kami. Kami memiliki beberapa laga besar yang akan datang. Kami akan ke Arsenal, Manchester United, dan melakoni semifinal FA Cup. Jadi, kami bisa mengandalkan pengalamannya untuk laga-laga seperti ini,” celoteh Pardew, seperti dimuat FourFourTwo, Minggu (17/4/2016).


“Dia akan mendapatkan beberapa waktu di tiga pertandingan tersebut. Itu pasti! Butuh waktu untuk kembali ke ritmenya setelah ia tak bermain lama, namun ia tampaknya sudah memiliki itu,” jelasnya.
“Dia terlihat bagus dalam sesi latihan, dia bergerak dengan lebih baik sehingga kami bisa mendapatkan yang terbaik dari Adebayor di laga-laga terakhir musim ini. Saya belum benar-benar berbicara dengannya tentang laga Arsenal, tapi saya yakin dia akan suka itu. Dia akan jadi ancaman nyata bagi mantan timnya dalam laga di Emirates nanti,” tandas pelatih temperamental tersebut.

Pellegrini Puji Habis Aguero|

Sergio Aguero (Foto: REUTERS)

LONDON – Manchester City sukses meraih hasil yang sangat memuaskan ketika melakoni lanjutan Premier League musim 2015-2016 saat berhadapan dengan Chelsea. Tampil sebagai tamu, The Citizens justru mampu menang telak tiga gol tanpa balas atas The Blues.
Penyerang andalan City, Sergio Aguero, menjadi bintang dalam pertandingan yang berlangsung di Stamford Bridge, Minggu (17/4/2016) dini hari WIB. Sebab dengan tiga golnya lah City mampu mengamankan tiga poin.
Melihat penampilan apik yang ditunjukkan oleh Aguero tersebut membuat manajer City, Manuel Pellegrini, tak tahan untuk memberikan pujiannya. Bahkan ia menilai bahwa Aguero merupakan penyerang terbaik yang ada di Premier League saat ini.

“Saya memiliki keyakinan yang sangat besar bahwa dia (Aguero) merupakanpenyerang terbaik di Premier League saat ini. Sebab ia selalu mampu memberikan dimensi berbeda di setiap penampilannya,” puji Pellegrini, seperti dikutip Sky Sports, Minggu (17/4/2016).
“Dia adalah pemain memiliki peran sangat krusial di sini. Jadi sedikit aneh apabila bertahun-tahun dirinya bermain di sini, tetapi tak pernah meraih gelar pemain terbaik,” tuntas mantan pelatih Real Madrid dan Malaga tersebut.

Rooney Marah Ditarik Keluar oleh Van Gaal
Rooney Marah Ditarik Keluar oleh Van Gaal

VIVA.co.id – Manajer Manchester United, Louis van Gaal membeberkan kepada media jika Wayne Rooney marah kepadanya. Kemarahan itu dipicu keputusan van Gaal menarik dia keluar pada menit ke-67 saat MU menjamu Aston Villa di Old Trafford, Sabtu 16 April 2016.
Kapten tim ditarik keluar dan digantikan oleh Jesse Lingard. Bukan tanpa alasan van Gaal melakukan pergantian, sebab Rooney terlihat kehilangan kontrol permainan di babak kedua.
"Wayne Rooney marah karena dia ingin dimainkan selama 90 menit," kata van Gaal usai pertandingan seperti dilansir Sportsmole. "Tetapi Anda lihat, dia sering kehilangan bola di babak kedua, dan tidak bermain sebaik di babak pertama."
"Saya pikir dia bermain bagus di babak pertama. Dia memperlihatkan semangat yang bagus untuk bermain selama 90 menit. Saya amat menyambut positif permainannya di babak pertama," lanjutnya.
Selain itu, juru taktik berusia 64 tahun tersebut memiliki pertimbangan lain mengapa memilih menarik keluar Rooney. Sebab, dia ingin memberikan pengalaman bermain lebih banyak kepada Marcus Rashford.
Kebetulan striker berusia 18 tahun itu mencetak satu-satunya gol di laga malam tadi. Dengan kemampuannya tersebut, van Gaal merasa sayang jika tak memberinya kesempatan lebih banyak.
"Dia masih muda, dan dia sudah terlalu banyak bermain. tapi saya kemudian tidak ingin menggantinya karena ingin memanfaatkan momentum yang dimilikinya saat ini. Dan dia bermain amat bagus malam ini," jelasnya.

Jumat, 15 April 2016

The Hammers Bidik Hasil Positif di Premier League

Bilic dan Carrol (Foto: AFP/Ian Kington)

LONDON – Kekalahan yang ditelan oleh West Ham United diharapkan tidak berpengaruh pada performa anak asuhnya di ajang Premier League. Sang pelatih, Slaven Bilic, menekankan agar para pemainnya tetap fokus dan finis setinggi mungkin di Premier League.
Pada babak replay perempatfinal Liga Champions, West Ham sebenarnya tampil apik melawan Manchester United. Namun lini pertahanan mereka lengah dan kecolongan dua gol lebih dulu yang dicetak oleh Marcus Rashford dan Marouane Fellaini.
Baru ketika babak kedua memasuki pertengahan babak, The Hammers merespons ketertinggalan dengan mencetak sebiji gol yang dibukukan oleh James Tomkins pada menit 79. Sayangnya hingga akhir laga skor tidak berubah.

“Itu adalah hal yang sangat mengecewakan (gagal lolos ke semifinal FA Cup) karena kami ingin ke Wembley dan memenangkan gelar,” terangnya seperti dikutip dari Sportsmole, Sabtu (16/4/2016).
“Meski demikian kami ingin finis di posisi tertinggi dan kami termotivasi di enam laga terakhir kami, dimulai ketika melawan Leicester City pada Minggu. Kami membutuhkan poin untuk finis setinggi mungkin di papan klasemen,” tuntasnya.

Tugas Brocchi di Milan Sangat Berat

Cristian Brocchi. (Foto: Gazzeta World)

MILAN – Kiper AC Milan, Christian Abbiati, menilai pelatih anyar Rossoneri, Cristian Brocchi sangat berat. Alasannya, dengan waktu singkat Brocchi harus bisa menyatukan tim dan target masuk empat besar.
Brocchi ditunjuk menjadi pelatih anyar AC Milan per 12 April 2016. Mantan pemain yang berposisi sebagai gelandang tersebut menggantikan posisi Sinisa Mihajlovic yang dipecat karena dianggap gagal mengangkat performa Ricardo Montolivo dan kawan-kawan.
Dalam waktu kerja yang singkat hingga akhir musim, Brocchi dibebani tugas berat oleh Milan untuk bisa finis di zone Liga Champions. Sebagai mantan rekan di lapangan pada 2001, Abbiati berharap metode pria berusia 40 tahun tersebut dapat berjalan baik.

“Sebagai pelatih, dia bekerja untuk mengeluarkan gagasannya dalam permainan. Tak akan mudah memang untuk melihat gagasannya di lapangan. Namun saya berharap semua pemain bisa beradaptasi dengan cepat,” ucap Abbiati mengutip Football Italia, Sabtu (16/4/2016).
Saat ini, AC Milan berada di posisi keenam klasemen sementara Serie A dengan 49 poin. Mereka memiliki selisih 15 angka dari AS Roma yang berada di batas akhir Liga Champions.

Ancelotti Beri Peringatan ke Madrid

Carlo Ancelotti. (Foto: AFP)

ROMA – Mantan pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti memperingatkan Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan untuk tetap menjaga konsistensi bermain untuk meraih kemenangan. Sebab bermain di semifinal sangat berbeda tekanannya dibandingkan dengan perempatfinal Liga Champions.
Dasar tersebut menurut Ancelotti adalah kala Madrid melawan Wolfsburg di babak perempatfinal. Pada leg pertama  Los Blancos harus tunduk 2-0 di Jerman, kendati mampu membalas dengan tiga gol di saat bermain di Santiago Bernabeu.
Menurut Ancelotti, kesempatan tersebut tak akan bisa didapatkan lagi oleh anak asuh Zinedine Zidane. Sebab, langkah menuju final masih tersisa tiga laga lagi bukan hanya di satu kesempatan saja.
“Zinedine Zidane dan para pemainnya harus berhati-hati menganalisa pertandingan leg pertama mereka lawan Wolfsburg karena di semifinal Liga Champions, Anda tak akan mendapatkan melewati hal seperti itu terjadi lagi,” kata Ancelotti menukil Sina Sports, Sabtu (16/4/2016).

“Jika Madrid ingin mengulang lagi comeback mereka seperti saat lawan Wolfsburg, hal itu akan sangat sulit dilakukan. Sebab mereka hanya terpisah tiga laga saja dari La Undecima,” pungkasnya.
Pada babak semifinal Liga Champions, Madrid bertemu dengan wakil Inggris, Manchester City. Duel leg pertama akan dilangsungkan di Etihad dan leg kedua di Santiago Bernabeu.

Klub Ini Sama Berbahayanya dengan Madrid dan Barca

Susasana di Vicente Calderon, kandang Atletico Madrid (Foto: AFP/Curto De La Torre)

MUNICH – Pelatih Bayern Munich, Pep Guardiola, tidak mau meremehkan lawannya di semifinal Liga Champions, Atletico Madrid. Menurutnya, Los Colchoneros sama berbahayanya dengan tim besar seperti Real Madrid atau Barcelona.
Sebagai pelatih yang pernah mencicipi atmosfer kompetisi La Liga, Pep tahu betul bagaimana kualitas yang dimiliki oleh sang lawan. Terlebih di beberapa musim belakangan Atletico Madrid tampil perkasa di La Liga.
“Spanyol selalu menampilkan permainan terbaik mereka di pertandingan Eropa dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Guardiola seperti menukil Soccerway, Sabtu (16/4/2016).

“Orang selalu berbicara mengenai Real Madrid atau Barcelona, tetapi Atletico telah bersaing dengan mereka dalam lima tahun terakhir. Mereka sama berbahanya dengan Madrid atau Barca,” tukas mantan pelatih Barca tersebut.
Munich sendiri merupakan tim yang diunggulkan untuk lolos ke babak final. Pengalaman mereka di beberapa tahun terakhir menjadi salah satu faktor. Sang lawan juga tidak bisa dianggap remeh, sebab pada 2014 mereka sukses menggapai final Liga Champions.

Zidane: Ronaldo Akan Terus Mencetak Gol

Cristiano Ronaldo (Foto: AFP/javier Soriano)

MADRID – Tidak ada yang meragukan kualitas Cristiano Ronaldo dalam mencetak gol. Meski demikian ada saja suara sumbang mengenai kemampuannya yang digadang-gadang akan menurun. Namun sang entrenador, Zinedine Zidane, ia percaya dengan kemampuan pemainnya tersebut.
Menurut pelatih berkepala pelontos tersebut, Ronaldo akan terus mencetak gol. Ia tidak percaya kepada suara-suara sumbang yang mengkritik mantan pemain Manchester United tersebut. Penurunan performa menurut Zidane tidak akan terjadi pada Ronaldo.
“Selalu ada saja yang seperti itu kepada Ronaldo. Aka nada momen di mana seorang penyerang tidak mencetak gol, tetapi Cristiano tidak perlu mengkhawatirkan hal itu karena dia akan selalu mencetak gol,” tegas Zidane seperti dikutip dari Soccerway, Sabtu (16/4/2016).

“Anda bisa lihat di wajahnya. Dia sangat bahagia. Kami senang soal apa pun. Kami selalu memastikan pemain kami dalam kondisi terbaik,” tambahnya.
Terbaru Ronaldo membantu Madrid lolos ke babak semifinal Liga Champions dengan mengalahkan Wolfsburg 3-0. Pada pertandingan leg kedua tersebut, Ronaldo mencetak semua tiga gol yang ada.

Kamis, 14 April 2016

Ogah Latih Italia, Ranieri Ingin Pensiun di Leicester
Ogah Latih Italia, Ranieri Ingin Pensiun di Leicester


VIVA.co.id - Nama Claudio Ranieri memang jadi salah satu yang dikaitkan dengan Timnas Italia. Manajer Leicester City ini masuk dalam bursa calon pengganti Antonio Conte untuk menjadi arsitek baru Gli Azzurri.

Masuknya nama Raniei dalam bursa calon suksesor Conte di Timnas Italia, tak lepas dari sentuhan tangan dinginnya untuk Leicester musim ini.

Di bawah komando pria 54 tahun ini, The Foxes saat ini berada di puncak klasemen sementara Premier League. Jamie Vardy csbahkan tengah berada di ambang juara, melewati beberapa klub elite semisal Chelsea, Manchester City, Manchester United, atau Arsenal.


Ranieri sendiri sebenarnya sudah pernah mengutarakan keengganan dirinya untuk menangani Timnas Italia. Eks pelatih Chelsea, Inter Milan, dan Juventus ini malah mengatakan dirinya masih ingin bersama Leicester dalam jangka panjang.

Tak hanya itu, Ranieri juga menegaskan keinginannya untuk bisa mengakhiri karier bersama Leicester.

"Saya sangat senang di sini dan tidak berpikir tentang perubahan. Saya pikir Leicester akan menjadi tujuan terakhir saya sebagai seorang manajer," ujar Ranieri dikutio Soccerway.

"Saya berharap mereka (manajemen Leicester) memberi saya kontrak panjang, enam atau tujuh tahun. Kemudian, saya akan mengakhiri karier di sini," imbuhnya.

Selain Ranieri, ada pula beberapa nama lainnya yang disebut akan menggantikan posisi Conte di Timnas Italia. Vincenzo Montella, Roberto Donadoni, dan Giampiero Ventura, adalah beberapa nama calon pelatih Gli Azzurri pasca Piala Eropa 2016.